Senin, 04 Juni 2012

Memberikan asuhan persalinan kala I


Persalinan normal yaitu proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan yang mencakup pengeluaran bayi, plasenta dan selaput ketuban, dengan presentasi kepala (posisi belakang kepala), dari rahim ibu melalui jalan lahir (baik jalan lahir lunak maupun kasar), dengan tenaga ibu sendiri (tidak ada intervensi dari luar).
Dalam persalinan terdapat 4 kala persalinan.
1.        kala 1 persalinan
dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
fase kala 1 persalinan
a.         fase laten
·         dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
·         kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik
·         tidak terlalu mules
2.        fase aktif
Ø  kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit
Ø  lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules
Ø  pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm)
Ø  terdapat penurunan bagian terbawah janin
Persiapan
1.      ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir
2.      perlengkapan dan obat esensial
3.      rujukan (bila diperlukan)
4.      asuhan sayang ibu dalam kala 1
5.      upaya pencegahan infeksi yang diperlukan

Asuhan Sayang Ibu
memberi dukungan emosional kepada ibu bahwa ibu harus bangga dan mensyukuri anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT dan optimis bahwa ibu bisa mendidik anak dengan baik
ü  mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
ü  cukup asupan cairan dan nutrisi
ü  keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil
ü  penerapan prinsip pencegahan infeksi yang sesuai

Yang tidak dianjurkan
  • kateterisasi rutin
  • periksa dalam berulang kali (tanpa indikasi yang jelas)
  • mengharuskan ibu pada posisi tertentu dan membatasi mobilisasi (pergerakan)
  • memberikan informasi yang tidak akurat atau berlawanan dengan kenyatan
Mengosongkan kandung kemih
  • memfasilitasi kemajuan persalinan
  • memberi rasa nyaman bagi ibu
  • mengurangi gangguan kontraksi
  • mengurangi penyulit pada distosia bahu (bahu besar/lebar)
  • bila dilakukan sendiri dapat mencegah terjadinya infeksi akibat trauma atau iritasi
Anamnesis/wawancara
  • identifikasi klien (biodata)
  • gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus (keguguran), jumlan anak yang hidup
  • HPHT (Hari Pertama Haid yang Terakhir)
  • taksiran persalinan
  • riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan) termasuk alergi
  • riwayat persalinan
Periksa abdomen
  • tinggi fundus uteri (TFU)
  • menentukan presentasi dan letak janin
  • menentukan penurunan bagian terbawah janin
  • memantau denyut jantung janin (DJJ)
  • menilai kontraksi uterus
Periksa dalam (PD)
  • tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi jalan lahir)
  • mengukur besarnya pembukaan
  • menilai selaput ketuban
  • menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah telah melalui jalan lahir
  • menentukan denominator (petunjuk)
Riwayat yang harus diperhatikan
  • pernah bedah sesar (sectio cesarea)
  • riwayat perdarahan berulang
  • prematuritas  atau tidak cukup bulan
  • ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya)
  • pewarnaan mekonium cairan ketuban
  • infeksi ante atau intrapartum
  • hipertensi
  • tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
  • adanya gawat janin
  • primipara dengan bagian terbawah masih tinggi
  • malpresentasi atau malposisi
  • tali pusat menumbung
  • keadaan umum jelek atau syok
  • inersia uteri atau fase laten memanjang
  • partus lama
Partograf
instrumen untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong persalinan.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates