Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala I
1. Perubahan fisiologis pada persalinan
Sejumlah perubahan fisiologis ang normal akan terjadi selama
persalinan,hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang
dapat dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat
mengintreprestasikan tanda-tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan
fisik dan laboratorium apakah normal apa tidak persalinan kala I.
a. Perubahan tekanan darah
Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan kenaikan
sistolik rata-rata sebesar 10-20mmHg dan kenaikan diastolik rata-rata
5-10 mmHg diantara konstraksi-konstraksi uterus,tekanan darah akan turun
seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi
konstraksi. Arti penting dan kejadian ini adalah untuk memastikan
tekanan darah yang sesungguhnya,sehingga diperlukan pengukuran diantara
konstraksi. Jika seorang ibu dalam keadan yang sangat
takut/khawatir,rasa takutnyalah yang menyebabakan kenaikan tekanan
darah. Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan lainnya untuk
mengesampingkan preeklamsia. Oleh karena itu diperlukan asuhan yang
mendukung yang dapat menimbulkan ibu rileks/santai.
Posisi tidur telentang selama bersalin akan menyebabkan penekanan uterus
terhadap pembuluh darah besar (aorta) yang akan menyebabkan sikulasi
darah baik untuk ibu maupun janin akan terganggu,ibu dapat terjadi
hipotensi dan janin dapat asfiksia.
b. Perubahan Metabolisme
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun anaerobik
akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar diakibatkan
karena kecemasan serta kegiatan otot rangka tubuhKegiatan metabolisme
yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan,denyut
nadi,pernapasan,kardiak output dan kehilangan cairan.
c. Perubahan Suhu Badan
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan,suhu mencapai
tertinggi selama persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan ini
dianggap normal asal tidak melebihi 0,5-1 derjat C. Suhu badan yang naik
sedikit merupakan hal yang wajar,namun keadaan ini berlangsung
lama,keadaan suhu ini mengindikasikan adanya dehidrasi. Parameter
lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban pecah atau
belum,karena hal ini merupakan tanda infeksi.
d. Denyut Jantung
Penurunan yang menyolok selama acme konstraksi uterus tidak terjadi jika
ibu berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung
diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode
persalinan atau belum masuk persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan
dalam metabolisme yang terjadi selama persalinan. Denyut jantung yang
sedikit naik merupakan hal yang normal,meskipun normal perlu dikontrol
secara periode untuk mengidentifikasi infeksi
e. Pernafasan
Kenaikan pernafasan dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri,kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.
f. Perubahan renal
Polyuri sering terjadi selama persalinan,hal ini disebabkan oleh kardiak
output yang meningkat serta glomelurus serta aliran plasma ke renal.
Polyuri tidak begitu kelihatan dalam posisi terlentang,yang mempunyai
efek mengurangi aliran urine selama persalinan.Protein dalam urine (+1)
selama persalinan merupakan hal yang wajar,tetapi proteinuri (+2)
merupakan hal yang tidak wajar,keadaan ini lebih sering pada ibu
primipara,anemia,persalinan lama atau pada kasus pre ekslamsia.
g. Perubahan Gastrointestinal
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat berkurang
akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama persalinan dan akan
menyebaabkan konstipasi.
h. Perubahan hematologis
Haemoglobin akan meningkat 1,2gr/100ml selama persalinan dan kembali
ketingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah sel-sel darah putih
meningkat secara progessif selama kala satu persalinan sebesar 5000s/d
15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap,hal ini tidak
berindikasi adanya infeksi. Gula darah akan turun selama dan akan turun
secara menyolok pada persalinan yang mengalami penyulit atau persalinan
lama
i. Konstraksi Uterus
Konstraksi uterus terjadi karena adanya rangsangan pada otot polos
uterus dan penurunan hormon progesteron yang menyebabkan keluarnya
hormon oksitosin.
j. Pembentukan segmen atas rahim dan segmen bawah rahim
Segmen Atas Rahim (SAR) terbentuk pada uterus bagian atas dengan sifat
otot yang lebih tebal dan kontraktif,terdapat banyak otot sorong dan
memanjang.Sar terbentuk dari fundus sampai ishimus uteri
Segmen Bawah rahim (SBR) terbentang di uterus bagian bawah antara
ishimus dengan serviks dengan sifat otot yang tipis dan elastis,pada
bagian ini banyak terdapat otot yang melingkar dan memanjang.
k. Perkembangan retraksi ring
Retraksi ring adalah batas pinggiran antara SAR dan SBR,dalam keadaan
persalinan normal tidak tampak dan akan kelihatan pada persalinan
obnormal,karena konstraksi uterus yang berlebihan,retraksi ring akan
tampak sebagai garis atau batas yang menonjol di atas simpisis yang
merupakan tanda dan ancaman ruptur uterus.
l. Penarikan serviks
Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi ostium uteri internum (OUI)
ditarik oleh SAR yang menyebabkan serviks menjadi pendek dan menjadi
bagian dari SBR. Bentuk serviks menghilang karena canalis servikalis
membesar dan membentuk Ostium Uteri Eksterna (OUE) sebagai ujung dan
bentuknya menjadi sempit.
m. Pembukaan ostium oteri interna dan ostiun oteri exsterna
Pembukaan serviks disebabbkan karena membesarnya OUE karena otot yang
melingkar disekitar ostium meregang untuk dapat dilewati kepala.
Pembukaan uteri tidak saja terjadi karena penarikan SAR akan tetapi
karena tekanan isi uterus yaitu kepala dan kantong amnion. Pada
primigravida dimulai dari ostium uteri internum terbuka lebih dahulu
baru ostium eksterna membuka pada saat persalinan trejadi. Sedangkan
pada multi gravida ostium uteri internum dan eksternum membuka secara
bersama-sama pada saat persalinan terjadi.
n. Show
Adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dan sedikit lendir yang
bercampur darah,lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang menyumbat
canalis servikalis sepanjang kehamilan,sedangkan darah berasal dari
desidua vera yang lepas.
o. Tonjolan kantong ketuban
Tonjolan kantong ketuban ini disebabbkan oleh adanya regangan SBR yang
menyebabkan terlepasnya selaput korion yang menempel pada uterus,dengan
adanya tekanan maka akan terlihat kantong yang berisi caiaran yang
menonjol ke ostium uteri internum yang terbuka. Cairan ini terbagi dua
yaitu fore water dan hind water yang berfungsi melindungi selaput amnion
agar tidak terlepa seluruhnya. Tekanan yang diarahkan ke cairan sama
dengan tekana ke uterus sehingga akan timbul generasi floud presur.
p. Pemecahan kantong ketuban
Pada akhir kala satu bila pembukaan sudah lengkap dan tidak ada tahanan
lagi,ditambah dengan konstraksi yang kuat serta desakan janin yang
menyebabkan kantong ketuban pecah,diikuti dengan proses kelahiran bayi.
2. Perubahan Psikologis
Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis.
Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong
persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong
persalinan.
Perubahan psikologis pada kala satu
Beberapa keadan dapat terjadi pada ibu dalam persalinan,terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan sebagai berikut:
a. perasaan tidak enak
b. takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi
c. sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal
d. menganggap persalinan sebagai percobaan
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam menolongnya
f. Apakah bayinya normal apa tidak
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya
h. Ibu merasa cemas
tampilan android di windows 7
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar